Suhu Penyulingan Minyak Bumi untuk Menghasilkan Gas, Bensin, Solar & Aspal Itu Berbeda ?

Minyak bumi telah digunakan oleh manusia sejak dahulu pas dan masih senantiasa digunakan hingga sekarang.

Dalam sejarahnya, penggunaan minyak bumi diakui jauh lebih tidak mahal dibandingkan bersama penggunaan minyak yang bersumber berasal dari bahan lain, kalau minyak paus.

Selain murah, minyak bumi dengan menggunakan Flow Meter LC terhitung realtif lebih ringan didapatkan sebab banyak terkandung di di dalam tanah.

Konsumsi minyak bumi di masa modern semakin bertambah bersamaan bersama semakin pesatnya penggunaan kendaraan bermotor.

Sayangnya, minyak bumi merupakakan salah satu sumber kekuatan alam yang tidak bisa diperbaharui sebab untuk menghasilkan endapan minyak bumi yang siap digunakan memerlukan pas ratusan hingga ribuan tahun.

 

Cara Mendapatkan Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan minyak alami yang tidak dimurnikan yang berasal berasal dari endapan hidrokarbon yang terlalu kompleks.

Proses geologis yang berjalan secara tetap menerus memicu endapan hidrokarbon jadi terbenam semakin di dalam ke di dalam kerak bumi. Hal ini terhitung memicu kandungan di dalam minyak bumi semakin kompleks.

Material batuan di daratan yang terkena dampak cuaca dan aktivitas geologis sepanjang ratusan th. terbawa ke lautan dan kelanjutannya terakumulasi jadi susunan yang kompleks.

Biasanya material ini terjerat di dalam susunan batuan permeabel agar batuan ini bisa dibor lantas dipasangkan pipa untuk menarik minyak bumi ke permukaan.

Setelah itu Gas dan minyak yang didapatkan lantas distabilkan untuk lantas dipisahkan.

Gas dan minyak diangkut bersama memanfaatkan pipa yang dihubungkan bersama tanker kapal.

Dilansir berasal dari The Essential Chemical Industry, jikalau gas diangkut bersama memanfaatkan kapal, maka Gas dapat dilikuidasi khususnya dahulu.

Inilah kenapa beberapa besar tambang minyak bumi berada di lepas pantai.

 

Cara Pengolahan Minyak Bumi

Untuk menghasilkan produk yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari, minyak bumi mesti dimurnikan.

Salah satu caranya adalah bersama metode distilasi atau penyulingan.

Dari proses distilasi ini dihasilkan produk yang banyak variasi seperti gas, bahan bakar minyak, solar, avtur, dan ter.

Pada proses distilasi ini, minyak bumi yang masih mentah dipanaskan bersama suhu spesifik di di dalam tanki khusus.

Selama proses ini, dapat berjalan fraksi atau proses pemisahan komponen sesuai bersama ketahanan suhu masing-masing komponen.

 

Dari hasil fraksi ini maka didapatkan komponen yang beragam.

Pada suhu lebih kecil berasal dari 20°C, pas terhadap puncak tanki distilasi dapat terkandung uapan minyak mentah berupa gas.

Gas ini yang kami memanfaatkan untuk keperluan dapur yaitu gas LPG.

Pada suhu 30°C hingga 85°C terkandung hasil penyulingan berupa bensin untuk motor dan mobil.

Pada suhu 35°C hingga 175°C hasil penyulingannya berupa nafta yang banyak digunakan di dalam indutri kimia sebagai pelarut, bahan pembuatan plastik, dan terhitung bahan baku pembuatan bensin bersama oktan tinggi seperti pertamax dan pertamax plus.

Pada suhu 175°C hingga 230°C hasil penyulingannya berupa kerosin. Kerosin digunakan sebagai bahan bakar pembuatan avtur atau bahan bakar pesawat.

Pada suhu 230°C hingga 340°C hasil penyulingannya berupa solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel seperti truk-truk ekspedisi. Pada suhu 340°C hingga 565°C hasil penyulingannya berupa minyak pemanas (fuel oil).

Dilansir berasal dari Encyclopedia Britannica, minyak pemanas digunakan di dalam ketel uap pembangkit listrik, bahan bakar kapal laut, dan terhitung pelumas atau oli.

Pada suhu lebih berasal dari 565°C hasil penyulingan minyak Bumi berupa aspal sekaligus hasil terakhir berasal dari penyulingan. Aspal digunakan sebagai pelapis utama di dalam pembuatan jalan.