Banyak pertimbangan orang tua mendaftarkan anak untuk turut les tambahan . Salah satunya, untuk menambah nilai akademik anak, persiapan ujian, atau cuma semata-mata ikut-ikutan.
Padahal target mendaftarkan anak Les Calistung Jogja itu enggak boleh sembarangan, Bun. Sebagai orang tua kita harus sadar dulu apa itu pendidikan yang baik untuk anak.
“Tujuan pendidikan itu kan untuk mendapatkan potensi dan minat anak, kemudian menjadikan dirinya the best person of himself,” kata Najelaa Shihab, pendidik, psikolog, dan inisiator Kampus Guru Cikal, dalam acara ‘Media Gathering Kerja Bareng Untuk Pendidikan’ di GoWork, Fx Sudirman, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurut wanita yang akrab disapa Ela ini, orang tua tidak boleh menyamakan potensi satu anak bersama dengan anak lainnya. Anak terlahir bersama dengan kapabilitas berlainan sehingga jadi tugas orang tua untuk mengetahui bakat anaknya.
“Kenali kebutuhan anak. Misalnya anak minat di science, memberikan dia ruang atau daftarkan di klub science. Atau sekolahnya fokus di pendidikan agama sehingga pengembangan olahraganya kurang. Nah, di luar sekolah orang tua mampu daftarkan kursus olahraga,” ujar Ela.
Orang tua termasuk harus sadar bahwa sistem pendidikan itu sesungguhnya untuk memberikan potensi anak secara utuh. Tapi masalahnya seringkali orang tua tidak mengerti, Bun.
“Seringkali orang tua mendaftarkan anak dikarenakan kepanikan sudi ujian atau ikut-ikut tetangga. Akhirnya anak jadi terpaksa turut kursus dan orang tua seperti menggunakan cost tanpa hasil,” tuturnya.
Untuk menumbuhkan potensi anak melalui kursus atau les tambahan, kuncinya adalah menjawab kebutuhan anak, Bun. Bila ini sudah dimengerti orang tua, kursus atau les tambahan yang diikuti anak dapat terjadi cocok bersama dengan kapabilitas dan pengembangan potensi anak.
“Pertama, orang tua harus tanyakan terhadap dirinya sendiri mengenai target mendaftarkan anak les , setelah itu memandang kebutuhannya. Jangan lupa termasuk memandang program pendidikan yang sudah diikuti anak, kira-kira harus ditambah atau tidak untuk mengembangkan potensi anak,” tutup Ela.