Peran kuesioner dalam penelitian
Kuesioner yakni salah satu instrumen krusial dalam pengumpulan data studi, spesialnya pengumpulan data primer. Kuesioner dikira berarti dalam mengumpulkan informasi yang tidak dapat dijawab oleh data sekunder. Informasi yang didapat dari kuesioner biasanya lebih mendetail dan menjawab perkara studi yang membutuhkan data pada tingkatan mikro. Dokter. Tony Irawan, SE, M. App. Ec berkata jika konsumsi kuesioner bergantung pada topik dan tata metode studi yang hendak dicoba.“ Mengenai ini pula yang hendak membenarkan isi dan bentuk kuesioner yang digunakan”, tambah Tony( 19/ 3).
Waktu yang cocok dalam konsumsi kuesioner
dapat disesuaikan dengan ketersediaan informasi data sekunder terpaut perkara studi, apakah informasi tersebut menjawab perkara studi maupun tidak. Apabila informasi tidak terdapat maupun tidak cukup menjawab perkara studi, sampai disaat semacam itu peran kuesioner dibutuhkan. Data sekunder umumnya hanya dapat mengidentifikasi informasi secara global maupun luas, sehingga digunakan kuesioner buat menjawab perkara studi yang membutuhkan informasi di tingkatan mikro maupun pada suatu kasus. Jasa sebar kuesioner
“ Mengenakan kuesioner disaat di luas pula tidak cuma datang dengan pemikiran kosong. Pengamat harus memiliki bayangan disaat melakukan studi di luas, gimana kasus, tujuan, serta pendekatan yang hendak digunakan. Dengan demikian pengamat hendak faham data apa yang dibutuhkan dan berikut metodenya,” ucap pakar ilmu ekonomi IPB University ini. Contoh nyata waktu konsumsi kuesioner dalam pengumpulan data studi, yakni kala pengamat ingin mengumpulkan data terpaut jumlah pendapatan nelayan di suatu tempat. Data tersebut tidak ditemui maupun belum pernah ada pada studi lebih dulu, sehingga tidak terdapat di sumber manapun.
Langkah- langkah dalam menyusun kuesioner penelitian
Pada disaat melakukan penyusunan kuesioner dibutuhkan sebagian langkah- langkah yang harus dicoba, antara lain:
Menelusuri perkara penelitian
Berarti buat pengamat buat memahami dengan saksama tentang rumusan perkara dari studi yang dicoba. Mengenai ini berarti biar dapat diketahui data maupun informasi apa saja yang dibutuhkan buat menjawab perkara tersebut.
Membenarkan informasi yang dibutuhkan buat menjawab perkara penelitian
Informasi yang hendak dicari dapat dikonversi jadi perkara maupun pernyataan yang mendetail dan disusun jadi kuesioner.
Membuat kuesioner yang terstruktur
Pertanyaan
dalam kuesioner studi diawali dengan fakta diri serta karakteristik responden studi. Selebihnya, berarti buat pengamat mengklasifikasikan dan menyusun runtutan perkara sehingga mempermudah proses pengumpulan data.
Membuat penjelasan maupun perkara lanjutan dari kuesioner
Mengenai ini dimaksudkan buat menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan.
Melakukan uji coba kuesioner
Uji coba kuesioner ini dibutuhkan kala kita ingin menguji seberapa baik kuesioner yang telah kita buat. Apakah perkara di dalamnya relevan dengan karakteristik responden maupun apakah terdapat kata- kata yang mempunyai ambiguitas dalam kuesioner yang dapat membuat responden salah paham. Pada tahapan uji coba kuesioner, biasanya pula hendak dicoba sesuatu survey di lapangan yang bertujuan buat memperbaiki isi dari kuesioner dikala saat sebelum disebarkan ke posisi lain yang hendak jadi daerah tujuan studi.
Membenarkan responden
Responden yakni pihak- pihak yang jadi subjek dalam suatu studi dan memiliki peranan berarti dalam menjawab seluruh perkara yang terletak di dalam sesuatu kuesioner. Jumlah pasti responden yang diperlukan dalam suatu studi masih jadi Mengenai yang diperdebatkan. Namun idealnya, terus jadi banyak jumlah responden yang relevan sampai hendak terus jadi baik data studi tersebut.
Terdapat sebagian pendekatan yang dapat digunakan buat mengidentifikasi berapa jumlah responden yangbaik dalam sesuatu studi. Salah satu tata metode yang dapat digunakan ialah rumus slovin yang yakni rumus buat menghitung jumlah ilustrasi minimal pada populasi yang tidak diketahui. Pendekatan yang lain yakni tata metode pemilihan sampling, sebagai contoh tata metode pemilihan sampling yakni quick count.
Panduan dan trik dalam membuat kuesioner penelitian
Dalam pembuatan kuesioner perlu mendengarkan berbagai permasalahan yang sering mencuat. Salah satu kesalahan yang sering terjalin yakni perkara yang sangat area dan berujung pada kesalahpahaman. Berikut ialah panduan dan trik penyusunan kuesioner yang baik dari Dokter. Tony Irawan, SE, M. App. Ec:
Simpel, kuesioner dibuat secara to the point, tidak area dan mudah buat dimengerti.
Memiliki ukuran yang jelas. Misal, apabila ingin menanyakan luas lahan kepada petani sampai harus diiringi oleh satuan ukur yang jelas( semacam m2) sesuai penjelasan responden.
Perkara yang diajukan tidak sangat banyak/ panjang. Mengenai ini hendak membuat responden jadi jenuh dan berujung pada pengisian data yang asal- asalan/ tidak teliti.
Perkara sedapat dapat jadi diarahkan tertutup. Mengenai ini bertujuan memudahkan pengamat buat mengelompokkan jawaban dari responden, sesuai informasi yang dibutuhkan.
Jangan sampai menimbulkan ambiguitas. Ambiguitas hendak membuat responden jadi bingung dan memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan harapan.
Kuesioner dapat membantu buat mengumpulkan informasi yang mendetail buat menjawab tujuan studi. Karenanya, berarti buat pengamat memahami tata cara menyusun kuesioner studi yang baik.( Himasiera)