Mengenal 12 Jenis Kayu di Indonesia dan Karakteristiknya

Ketika ingin membeli furniture, Anda tentu akan melihat spesifikasi dan dari bahan apa furniture tersebut dibuat. Dari berbagai macam jenis bahan yang tersedia, kayu masih menjadi material yang paling banyak dipakai. Di Indonesia, jenis jenis kayu akan disesuaikan dengan kebutuhan, model furniture dan  kegunaannya.
Ada jenis kayu yang digunakan karena mudah dipahat, namun ada juga yang dipilih karena tahan air dan kokoh. Agar tidak salah pilih, berikut penjelasan lengkap mengenai jenis kayu di Indonesia serta karakteristik dan kegunaannya.   Jenis Jenis Kayu dan Fungsinya
Kayu dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai macam benda. Tentu pemilihan jenis kayu batam perlu disesuaikan dengan model dan tipe furniture. Apa saja jenis bahan kayu yang bisa Anda gunakan? Yuk simak daftarnya berikut ini!

1. Kayu meranti
Kayu meranti adalah jenis kayu yang banyak ditemukan di daerah Kalimantan. Teksturnya cenderung keras dan lebih besar. Sehingga, tidak jarang jenis kayu ini digunakan untuk konstruksi rumah yang membutuhkan ketahanan dan bagian yang kokoh, seperti rangka rumah, atap, kusen jendela dan tangga.
Dari segi tampilan, jenis kayu Meranti umumnya memiliki warna kemerah-merahan. Semakin gelap warnanya, maka kualitasnya akan semakin baik. Faktanya, tingkat warna kayu Meranti akan berubah sesuai dengan umur kayu yang semakin tua.

2. Kayu jati
Jenis kayu satu ini masih menjadi primadona bahan furniture di Indonesia. Selain kuat, Kayu Jati punya daya tahan yang cukup kuat terhadap serangga dan jamur. Karena itulah kayu Jati sering juga digunakan untuk konstruksi bangunan atau bagian rumah lainnya.
Selain itu, Kayu Jati umumnya dijadikan bahan utama pembuatan furniture seperti kayu, tempat tidur dan meja. Dengan warna dan corak kecoklatannya yang khas, jenis kayu kelas 1 ini umumnya hanya perlu dipoles sehingga tidak menghilangkan pola alaminya.

3. Kayu ulin
Ulin sering disebut sebagai kayu besi karena karakteristik teksturnya yang kasar dan sangat keras. Berkat kekuatannya, kayu ulin banyak digunakan untuk keperluan konstruksi dan pembuatan kapal.
Jenis kayu ini berasal dari kawasan Sumatera dan Kalimantan. Mengenai ukurannya, Pohon Ulin dapat tumbuh hingga 50 meter dengan lebar diameter 60-80cm. Umumnya, kayu ulin berwarna coklat kemerahan hingga kekuningan, tergantung pada jenisnya.

4. Kayu trembesi
Kayu trembesi banyak tumbuh di Pulau Sulawesi, Maluku, Sumatera, Nusa Tenggara dan Jawa. Kayu ini memiliki nama lain Albizia dengan tingginya yang mencapai 4 meter.

Jenis kayu trembesi umumnya digunakan untuk pembuatan furniture outdoor karena karakteristiknya yang cukup awet dan tahan serangan rayap. Bahkan daya tahan kayu trembesi lebih kuat dibandingkan jenis kayu jati.

5. Kayu cendana
Kayu cendana berasal dari pohon cendana dan bisa tumbuh hingga 11-15 meter. Cendana memiliki dua jenis yaitu cendana putih dan cendana merah. Namun yang paling banyak dicari dan digunakan adalah cendana putih karena memiliki aroma yang sangat wangi.
Kayu cendana memiliki warna kuning kehitaman yang indah dan sedikit mengkilap. Karakteristik kayu cendana adalah bertekstur halus dan serat kayu yang halus. Selain untuk dibuat furniture, kayu cendana bisa digunakan sebagai bahan dasar parfum dan minyak aromatherapy.

6. Kayu albasia
Kayu albasia atau kayu sengon merupakan salah satu jenis pohon Fabaceae dengan warna kuning mengkilap sampai coklat kemerahan. Tekstur kayu albasia agak kasar dengan serat lurus. Kelebihan lainnya adalah tahan dari rayap dan serangga lainnya. Itulah sebabnya, albasia banyak digunakan pada sektor industri.

7. Kayu merbau
Pohon kayu merbau banyak ditemukan di Papua, Maluku, Kalimantan dan Sulawesi dengan tinggi mencapai 50 meter tingginya dan panjang batang sekitar 20 meter. Serat kayunya yang melintang lurus dan tidak beraturan, sehingga merbau tampak memiliki ciri khas tersendiri dari jenis kayu lainnya.

8. Kayu eboni
Kayu eboni berasal dari Makassar, Sulawesi dengan ciri khas tampilannya yang berwarna hitam dan dominasi coklat kemerahan. Tekstur alami kayu ini halus dengan serat lurus serta permukaannya yang licin tanpa dipoles.
Kayu Eboni termasuk ke dalam jenis kayu kelas 1, baik dari segi keawetan dan kekuatannya. Di Indonesia, kayu eboni tergolong langka dan banyak digunakan untuk furniture dengan kualitas tinggi. Sedangkan di Jepang, kayu jenis ini banyak digunakan untuk bahan dasar rumah dan pilar pilar penyangga.

9. Kayu Sungkai
Jenis kayu sungkai memiliki warna coklat terang dengan corak cantik. Umumnya, kayu ini digunakan untuk membuat furniture indoor seperti meja dan kursi. Bahkan beberapa model minimalis mulai banyak ditemui di kafe-kafe.

Keunggulan dari kayu sungkai ini yaitu pada tampilannya yang berwarna kuning terang kecoklatan dan harganya yang murah. Selain itu, bahan ini juga cukup mudah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan pengrajinnya.

10. Kayu mahoni
Penggunaan mahoni sebagai salah satu jenis kayu batam untuk furniture maupun konstruksi telah dikenal luas karena kekuatan dan ketersediaannya yang cukup banyak. Pohon kayu mahoni bisa tumbuh setinggi 35 sampai 45 meter dengan diameter 125 cm di daerah tropis seperti Indonesia. Umumnya, kayu mahoni dipanen saat pohonnya mencapai usia 7 hingga 15 tahun.

Dibandingkan dengan jati, kayu mahoni punya serat unik yang lebih mudah untuk dibentuk maupun diukir sesuai kebutuhan dan keinginan. Kayu mahoni identik dengan warna merah dan pori-pori kecil yang membuatnya tahan akan keretakan bahkan saat proses pemotongan.

11. Kayu bangkirai
Kayu bangkirai merupakan jenis yang paling banyak dipasok dari hutan Kalimantan. Kayu bangkirai mengandung serat kuat berdiameter sekitar 120 cm dengan kekerasan 880-990 kg/m3 hingga 1050 kg/m3. Meski demikian, bangkirai termasuk jenis kayu untuk furniture yang mudah diolah dalam berbagai bentuk.

12. Kayu sonokeling
Kepopuleran kayu sonokeling tak lepas dari corak indah dan warna coklat gelap kehitaman yang ia miliki. Dahulu, sonokeling kerap dipakai sebagai bahan pembuatan kusen dengan finishing mewah. Seiring berkembangnya zaman, tampilan sonokeling yang begitu eksotis membuatnya banyak diincar untuk pembuatan berbagai jenis produk seperti furniture hingga alat-alat musik.

Daftar jenis jenis kayu di atas merupakan campuran dari kayu kelas 1 dan kelas 2 yang ada di Indonesia. Pemilihan kelas ini perlu disesuaikan dengan tujuan pemanfaatannya.
Sedangkan untuk furniture sendiri, jenis kayu yang banyak digunakan adalah kayu jati, merbau, ulin, pinus, mahoni, oak, eboni dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan sifat dan karakteristik kayu sebelum menggunakannya. Sebab, tidak semua kayu memiliki ketahanan yang sama dan tentunya juga beda dalam hal perawatan.

sumber: https://batamkayu.com/tips-memilih-toko-kayu-di-batam/