Makna dari Baju Pernikahan Adat Jawa, Penuh Arti yang Mendalam

Makna dari Baju Pernikahan Adat Jawa – Pakaian pernikahan yang biasa diaplikasikan secara internasional berwarna cemerlang, seperti putih, tetapi tak sama halnya dengan baju pernikahan adat Jawa. Di pernikahan adat Jawa justru warna pakaiannya itu hitam, warna yang umumnya identik dengan kematian atau pemakaman. Unik, bukan?

Lalu, apa ya alasannya sampai warna hitam dipilih jadi warna baju pernikahan adat Jawa? Bukan adat Jawa namanya jikalau tak menetapkan makna dari tiap-tiap aspek tradisi mereka. Yuk, kita singkap fakta-fakta menarik seputar warna pakaian pernikahan adat Jawa ini!

Makna dari Baju Pernikahan Adat Jawa

Simbol Warna dari Pakaian Pernikahan Baju Adat Jawa

Hitam merupakan simbol kebijaksanaan dan kesempurnaan dalam falsafah adat Jawa. Jadi, baju pernikahan adat Jawa memang tampil beda dari baju pernikahan pada biasanya karena membawa makna yang semacam itu besar. Dengan memakai warna hitam, diharapkan rumah tangga pasangan suami istri yang menikah ini akan selalu dilimpahkan kebijaksanaan dan kesempurnaan yang mereka harapkan. Beda banget kan dengan busana adat lainnya? Sumatera dan Cina, misalnya, identik dengan warna merah dan keemasan, di Barat tenar dengan warna putih. Di Jawa? Kita anti-mainstream, dong!

Salah satu pakaian atau gaun pengantin adat Jawa yang berwarna hitam yakni adat Jogja Paes Ageng Kanigaran. Paes Ageng Kanigaran ialah model baju tertutup dari Paes Ageng awam. Pakaian ini dijadikan dari bahan beludru atau velvet, dengan ornamen warna emas di sebagian daerah. Memang, biasanya pakaian ini warnanya hitam, namun tidak menutup kemungkinan memakai warna lain seperti merah maroon, biru, hijau, dan kuning. Walau semacam itu, tetap saja tidak ada warna lain yang menumbangkan aura baju yang berwarna hitam. Pakaian, kan?

Masih dari kawasan Jogjakarta, pakaian pengantin Paes Jangan Menir juga berwarna hitam. Baju pengantin adat Jawa yang ini memang mirip dengan Kanigaran. Yang menjadi pembeda yaitu busananya yang tanpa dodot. Kebaya panjang menjuntai ke bawah ialah ciri khas dari pakaian pengantin yang satu ini. Pada adat yang sesungguhnya, Jangan Menir dikenakan oleh pengantin pada upacara boyongan pengantin dari rumah pengantin wanita ke rumah pengantin pria. Baju, dalam praktek modern-nya, pakaian pengantin adat Jawa yang ini bebas dipakai dikala resepsi, malahan di resepsi pihak pengantin wanita sekalipun. sewa baju pengantin

Bisakah Pakaian Pernikahan Adat Menggunakan Hijab?

Sedikit bergeser ke arah Timur, pakaian pengantin Solo Putri dengan riasan rambut yang lebih megah. Pakaian Solo Putri memiliki ciri khas kebaya yang karakternya mirip dengan pakaian Jogja Kanigaran, namun tampak berbeda dari sisi riasan wajah dan rambutnya. Solo Putri biasanya mengaplikasikan sanggul bokor mengkurep dengan hiasan melati tibo dodo. Nah, warnanya juga sama, memakai warna hitam seperti pada baju pengantin adat Jawa lainnya. Dengan semacam ini penampilannya malah kelihatan betul-betul bijak, bukan?

Versi lainnya dari pakaian pengantin adat jawa Solo adalah Solo Keprabon. yakni singkatan dari busana Solo yang diaplikasikan oleh para prabu. Solo Keprabon yakni baju pengantin Jawa yang adalah teladan tertutup dari baju pengantin Solo Basahan. Pada busana ini, sang pengantin menerapkan dodot dan ditambah kebaya penutup berwarna hitam serta hiasan melati. Cunduk mentul yang diaplikasikan juga berbeda dari baju pengantin adat jawa Solo lainnya. sewa baju pengantin blitar

Remaja ini, pakaian pengantin adat Jawa juga dapat dikreasikan jadi berjilbab, lho. hanya divariasikan dengan pemakaian jilbab, model dan wujud baju pengantin Jawa bisa juga menerapkan kebaya kutubaru panjang atau menggunakan kebaya yang memiliki ekor yang menjuntai seperti gaun-gaun pernikahan internasional sehingga menjadi gaun pengantin adat Jawa modern. , jikalau kamu kreatif, kau juga dapat mengembangkannya ke model yang kau sukai. Di era sekarang ini, pakem yang berlaku telah tak terlalu ditiru, tapi bisa konsisten membawa kekhasan kultur tersebut dalam upacara sakral yang dinamakan pernikahan.