Sebelum kita lanjut artikel tentang 5 Cara Mengatur Keuangan Bisnis agar Tidak Bangkut, Wajib Tahu!, Sekedar kami info:
Bila anda mau tau atau ingin memperoleh konsultasi gratis lebih lanjut mengenai optimasi digital marketing kunjungi website Jasa SEO
Sebagai pebisnis, kita perlu mempunyai kekuatan untuk pandai mengatur uang.
Pebisnis harus tahu langkah mengelola keuangan usaha khususnya di periode wabah ini supaya bisa meminimalkan resiko usaha pailit.
1. Tulis pengeluaran kecil
Ada bermacam tipe pengeluaran saat memulai usaha, dimulai dari ongkos produksi, menggaji pegawai, ongkos listrik atau air, dan lain-lain.
Nach, sebagai pebisnis yang bagus, penting untuk kita untuk menulis semua pengeluaran, baik yang besar atau kecil.
Jika pengeluaran kecil diacuhkan, dapat berpengaruh jelek dalam periode panjang. Masalahnya penumpukan dari pengeluaran kecil itu keseluruhannya akan besar.
Misalkan, satu hari habis satu galon air minum yang harga Rp 20.000. Keliatannya sich memang remeh, tapi jika dihitung satu bulan dapat capai Rp600.000.
Jika tidak dicatat, kita tidak pernah tahu ke mana larinya uang sejumlah itu.
2. Menghargai uang recehan
Saat lakukan transaksi bisnis, jangan sampai meremehkan atau buang uang-uang recehan, seperti Rp200, Rp500, atau Rp1.000.
Uang recehan itu harus kita taruh, hitung-hitung menabung.
Lama-lama uang itu juga jadi banyak serta dapat capai juta-an rupiah.
Tabungan dari uang recehan ini dapat kita pakai untuk mengongkosi keperluan usaha jika sedang kedesak.
3. Membuat neraca keuangan
Neraca keuangan perusahaan di suatu masa tertentu penting dibikin, dapat 3 bulan sekali atau tahunan.
Dalam neraca keuangan umumnya ada aktiva (asset lancar dan tidak lancar) dan pasiva (liabilitas dan ekuitas).
Dan keseluruhan asset ialah liabilitas ditambahkan ekuitas.
Dengan membuat neraca keuangan, kita dapat ketahui apa kita cetak rugi atau untung sepanjang memulai usaha.
Ini bermanfaat sebagai bahan penilaian pada arus keuangan usaha kita.
Entahlah itu usaha besar atau sekelas micro sekalinya, benar-benar dianjurkan membuat neraca keuangan.
Tak perlu yang sulit, simpel saja yang perlu ada catatan penghasilan dan pengeluaran dalam masa tertentu.
4. Menyiapkan dana genting
Dana genting penting juga untuk kepentingan usaha.
Maksudnya yakni sebagai dana cadangan untuk mengongkosi beberapa hal yang memiliki sifat genting, seperti upah pegawai disaat tidak ada penghasilan, bayar hutang jatuh termin, selamatkan usaha dari kritis, pengembangan, dan yang lain.
Tetapi, yakinkan kita hitung peruntukan dana genting usaha dengan masak. Janganlah sampai mengusik bujet operasional.
5. Bayar bill on time
Tagihan-tagihan seperti listrik, air, telephone, internet, hutang bank, atau bill dari partner atau client harus selekasnya dibayarkan on time supaya bisa menghindar denda.
Dalam masalah ini, kita perlu membagikan uang untuk pos pembayaran bill.
apakah anda mau meningkatkan omset bisnis melalui internet Nasya digital yaitu jasa digital marketing berpengalaman siap bantu dalam optimasi digital marketing bisnis anda.