Adakalanya, mencintai seseorang tidak hanya akan membuat kamu bisa merasakan kebahagiaan saja, namun rasa sedih juga bisa turut menyelimutinya. Ada banyak hal yang menyebabkan kamu bisa merasa sedih, salah satunya disebabkan oleh sang kekasih. Terkadang, kamu hanya bisa terdiam dan tak mampu mengungkapkan apa yang kamu rasakan pada dia.
Nah, jika kebetulan kamu sedang bersedih saat ini karena masalah asmaramu, mungkin 4 puisi cinta sedih untuk kekasih dibawah ini bisa mewakili perasaanmu yang terluka.
- Kekasih Yang Tak Dianggap |Lang Leav, Bunga Dinding
Jika kamu sering merasa keberadaanmu tak dianggap oleh sang kekasih, maka puisi cinta patah hati dari Lang Leav yang dalam bahasa Inggris berjudul Wallflower ini bisa mewakili keadaanmu.
“Menyusut di sudut tersuruk,
menempel di tembok;
apakah mereka menyadari kehadiranku,
apakah aku betul – betul ada disini?
Adakah tertulis satu buku petunjuk,
Yang mengajarimu bagaimana menjadi hal – hal yang penting untuk dibicarakan selain aku,
Apakah semua orang memiliki?
Perlahan aku layu dan terpuruk,
Bunga yang disingkirkan dari matahari,
Rindu untuk sekedar dirindukan di suatu tempat atau seseorang.”
- Waktunya Untuk Menyambut Kebahagiaan |Najwa Zebian, Ketika Luka Mengetuk Pintumu
Jika kamu sedang menjalani hubungan yang tidak sehat dan hanya mendapatkan luka karenanya, coba hayati baik – baik apa yang dikatakan dalam puisi cinta sedih dibawah ini.
“Biarkan ia masuk.
Jika tidak, ia akan mengetuk lebih keras dan semakin keras.
Suaranya akan menjadi lebih kencang dan semakin kencang.
Jadi, biarkan ia masuk.
Habiskan waktu dengannya.
Pahami ia.
Lalu, berjalanlah ke arah pintu dan katakan padanya untuk pergi
karena ini adalah waktumu untuk menyambut kebahagiaan.”
- Sebuah Penantian |Sapardi Djoko Damono, Aku Tengah Menantimu
Jika kamu dan sang kekasih adalah pejuang long distance relationship (LDR), kamu mungkin bisa menjadikan untaian kata – kata dibawah ini sebagai salah satu puisi sedih untuk pacar tersayang.
“Aku tengah menantimu,
mengejang bunga randu alas di pucuk kemarau yang mulai gundul itu.
Berapa Juni saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu
yang telah hati – hati kucatat, tapi diam – diam terlepas.
Awan – awan kecil melintas diatas jembatan itu, aku menantimu
Musim telah mengembun di antara bulu – bulu mataku
Kudengar berulang suara gelombang udara memecah
Nafsu dan gairah telanjang disini,
bintang – bintang gelisah.
Telah rontok kemarau – kemarau yang tipis;
Ada yang mendadak sepi.
Di tengah riuh bunga randu alas dan kembang turi aku pun menanti
Barangkali semakin jarang awan – awan melintas disana.
Dan tak ada, kau pun, yang merasa ditunggu begitu lama.”
- Kepergian Sang Kekasih |Bernard Batubara, Kamar
Jika kamu kebetulan baru saja ditinggal sang kekasih, mungkin kamu akan mengamini apa yang dikatakan oleh Bernard Batubara dalam puisi cinta sedih dibawah ini.
“Kata – kata yang sudah tua tinggal di dalam kamar
rindu menekuk lutut di sudut
luka bergelantungan di pintu
tidak ada lampu untuk masa lalu
atau cinta yang terbaring dan demam
Cuma kenangan tersangkut disarang laba – laba
Dan ingatan membungkus tubuhnya yang biru
Tidak ada kita diatas kasur
atau sisa napas di pinggir bantal
cuma kepergian yang membekas di jendela
dan selembar tirai yang masih menunggu.”
Dari keempat puisi cinta sedih untuk kekasih diatas, adakah yang mampu menggambarkan isi hatimu yang terkoyak? Meski puisi cinta sedih diatas bisa membuatmu kembali mengingat luka – luka yang disebabkan oleh sang kekasih, namun kamu jangan terus larut dalam kesedihan ya ! Bersemangatlah, karena kamu berhak mendapatkan kebahagiaan !